Sabtu, 27 April 2013

TUGAS 2


Tugas 1 (Artikel Mengenai Perdukunan)
SEJARAH PERDUKUNAN DARI MASA KE MASA




"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, dan kepada apa yang telah diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut. Padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syetan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya." (QS. an-Nisa': 60).
Para ulama tafsir berbeda pendapat dalam memaknai kalimat "Thaghut" pada ayat di atas. Banyak di antara mereka memaknai thaghut itu dengan dukun. Di antara ulama tafsir yang memaknai thaghut dengan dukun adalah: Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, Ikrimah, Abul ‘Aliyah, dan Imam Qatadah (Tafsir al-Qurthubi: 5/248). Jadi masyarakat pada zaman dahulu lebih suka untuk mendengar omongan dukun dalam menyelesaikan suatu masalah, dari pada kembali kepada wahyu yang telah diturunkan Allah melalui para rasul-Nya.  
Sejak dahulu, dukun sudah mendapatkan tempat di tengah kehidupan masyarakat. Tidak hanya pada zaman sekarang atau di zaman Rasulullah. Jauh sebelumnya pun, dukun sudah mempunyai peran di hati masyarakat yang menggandrunginya. Bagi mereka dukun adalah tempat untuk menyele­saikan masalah. Tempat untuk meminta saran dan pendapat. Tempat untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan yang mereka inginkan.
Dukun di Masa Nabi Musa
Pada zaman Fir'aun misalnya. la melibatkan para dukun untuk menopang kelanggengan kekuasaannya. Fir'aun telah menjadikan para dukun ternama dan terhebat sebagai penasihat spiritualnya. Fir'aun dibuat kalang-kabut saat para dukun menafsirkan isi mimpinya.
Ibnu Abbas berkata, "Setelah Fir'aun bermimpi, pada pagi harinya Fir'aun mengumpulkan dukun-dukunnya. (Setelah mendengar isi mimpi Fir'aun), para dukun itu mengatakan, 'Pada tahun ini akan lahir seorang anak laki-laki, ia kelak akan menggulingkan kekuasaanmu”. Serta merta Fir'aun memutuskan bahwa setiap seribu wanita, harus dijaga seratus tentara. Setiap ada seratus wanita, dijaga sepuluh tentara. Setiap ada sepuluh wanita, harus dijaga seorang tentara. Lalu ia memerintahkan, 'Perhatikan dengan seksama setiap wanita hamil di wilayah ini. Apabila telah melahirkan, lihatlah. Kalau bayinya laki-laki, maka sembelihlah. Dan kalau bayinya perempuan, maka biarkanlah. (Tafsir Jami'ul Bayan: 1/272).
Saat menghadapi Nabi Musa, Fir'aun mengerahkan semua dukun dan tukang sihirnya. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, jumlah dukun dan tukang sihir waktu itu mencapai 80.000 personil.
Jumlah yang sangat banyak itu dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok dipimpin dukun dan tukang sihir terhebat. Yaitu, Sabur, Adzur, Hath dan Mushaffa. Sungguh merupakan jumlah yang sangat banyak. Tapi dukun yang dimiliki Raja Persia lebih banyak lagi. Jumlahnya mencapai 360 orang. Itulah sebagian cara mereka untuk melanggengkan kekuasannya.
Dukun di Masa Nabi Yusuf
Begitu juga raja yang memerintah pada zaman Nabi Yusuf. la menjadikan para dukun sebagai rujukan utama dalam menghadapi berbagai problema. Hanya saja para dukun raja waktu itu tidak mampu menafsirkan mimpi sang raja, saat ia bermimpi dengan mimpi yang cukup aneh (Lihat QS. Yusuf: 43-49). Mereka menganggap isi mimpi raja sangat ruwet untuk ditafsirkan, dan ada juga yang mengatakan bahwa mimpi sang raja hanyalah bunga tidur atau mimpi kosong tak punya arti. Akhirnya Nabi Yusuf-lah yang bisa menafsirkan mimpi sang raja itu.
Raja yang memerintah pada zaman Nabi Yusuf pada suatu malam bermimpi. Lalu ia mengumpulkan para dukun dan peramal, dan para pejabat teras kerajaan serta para pembesar. Lalu sang raja menceritakan mimpinya, setelah itu ia bertanya tentang arti mimpinya. Tapi tak satu pun yang hadir mengetahui secara persis arti mimpi itu. Bahkan kebanyakan mereka mengatakan bahwa itu hanyalah mimpi yang kacau dan sulit ditafsirkan. Pada saat itulah, seorang pemuda yang pernah satu sel dengan Nabi Yusuf ingat akan Nabi Yusuf. Padahal sebelumnya syetan telah membuatnya lupa. Lalu ia memberitahukan kepada sang raja bahwa ada orang yang bisa menafsiri mimpinya itu, dialah Nabi Yusuf. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir. 2/481)

Rabu, 03 April 2013


TUGAS 1 :



TUGAS 2:
Kuliner faforit saya yaitu nasi uduk karena rasanya yang khas dan enak...
Bahan – bahan :
  • 500 gram beras, cuci, tiriskan
  • 600 ml santan dari 1 butir kelapa tua
  • 1 sendok makan garam
  • 2 lembar daun salam
  • 2 lembar daun pandan, sobek-sobek, ikat
  • 1 sendok teh ketumbar bubuk
  • Kerupuk
  • gorengan
Cara membuatnya :
1.      Kukus beras sambai setengah matang (25 menit), pindahkan ke panci. Didihkan santan bersama bahan lainnya, tuangkan sampai kurang lebih 1 ruas jari di atas beras. Jerangkan di atas api kecil sampai santan terserap habis. Kukus matang.
2.      Campur sambal kacang, haluskan.
3.      Sajikan dengan bahan pelengkap.




 
Tugas 3
tempat favorit saya yaitu di puncak Karena disana memiliki keindahan alam yang sangat indah seperti curug dan pengunungan nya,disamping itu suasana nya sejuk sehingga kita dapat menghilangkan stres disana.


TUGAS 4:
Jika saya jadi pemimpin di negara yang 3 per 4 nya adalah perairan, kebijakan  yang akan saya lakukan adalah memajukan pariwisata keindahan alam lautnya dengan kebersihan laut dan pantai, membangun tempat penginapan dan wisata kuliner yang nyaman dan bersih lalu mempromosikan keindahan laut itu ke penjuru dunia

Senin, 01 April 2013

TUGAS 1



Tugas 1.
Buatlah peta 8 Pulau terluar yang di miliki Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.      Pulau Leti; 8° 14′ 20″ LS,  127° 37′ 50″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste



2.      Pulau Larat; 7° 14′ 26″ LS,  131° 58′ 49″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Australia


3.      Pulau Lingian; 0° 59′ 55″ LU,  120° 12′ 50″ BT; Selat Makasar; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia